Untukmu

Ketika sebuah asa perlahan mulai menghilang, ku teteskan airmata yang tiada henti hanya untuk mengenang mu.
Mengenang semua kenangan tentang kau, tentang kita berdua...
Mungkin ini memang suratan takdir, dimana ku harus kehilangan mu harus berpisah dengan mu.
Dalam sebuah kalimat dapat ku katakan ku rela ikhlaskan mu bersamanya, namun dalam sebuah rasa ku ingin kau tetap bersama ku.

0 Response to "Untukmu"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme